Fashionku.net – Terjadinya penebalan dinding Rahim atau dalam bahasa kedokterannya itu Hyperplasia Endometrium bisa menjadi penyebab terjadinya pendarahan yang tidak normal saat menstruasi.
Masalah ini sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa harus diobati. Meski begitu terkadang dibutuhkannya pengobatan tertentu supaya tidak semakin parah masalahnya.
Jika kamu ingin mengetahui apa itu Hiperplasia Endometrium, penyebab, ciri ciri, dan cara mengatasinya, maka berikut dibawah ini penjelasannya:
1. Pengertian Hiperplasia Endometrium
Hiperplasia Endometrium seperti namanya yaitu penebalan yang terjadi pada dinding rahim sebelah dalam. Jika diterjemahkan perkata maka “Hiperplasia” itu berarti pertumbuhan yang berlebihan, sedangkan “Endometrium” berarti nama untuk dinding rahim sebelah dalam.
Wanita yang masih subur atau belum menopause sebenarnya dinding rahim bagian dalamnya itu akan meluruh atau rontok dengan sendirinya setiap bulan selama menstruasi.
Tetapi untuk kasus Hiperplasia Endometrium, sel sel yang ada pada endometrium akan berkembang biak dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan dinding rahim menjadi tebal.
Penyebab Hiperplasia Endometrium
Seringkali terjadinya Hiperplasia Endometrium ini dikarenakan tubuh menghasilkan estrogen yang berlebihan tanpa diimbangi dengan kecukupan progsteron.
Ketika waktu tubuh sudah tidak mampu lagi membuat sel telur dan tidak melakukan ovulasi, maka tubuh juga tidak akan mampu lagi membuat progesterone. Saat itu tidak akan diluruhkannya lagi dinding rahim.
Tetapi jika didalam tubuh ada banyak sekali estrogen, maka bisa menyebabkan terus tumbuh dan menebalnya dinding rahim.
Sehingga yang menjadi penyebab dinding rahim menebal adalah adanya ketidakseimbangan antara estrogen dengan progesterone.
Ciri Ciri Hiperplasia Endometrium
Ciri paling utama saat dinding rahim menebal adalah terjadinya pendarahan pada bagian vagina atau menstruasi yang tidak seperti biasanya.
Cobalah perhatikan beberapa ciri Hiperplasia Endometrium dibawah ini:
- Mengalami pendarahan selama menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya.
- Datangnya haid lebih cepat, kurang dari 21 hari setelah haid terakhir.
- Mengalami pendarahan seperti datang bulan, padahal sudah dilaluinya menopause.
Baca juga: Cara Menghilangkan Jerawat dan Bekas Jerawat Dengan Alami dan Ampuh
Cara Mendiagnosis Hiperplasia Endometrium
Untuk mendiagnosis Hiperplasia Endometrium, dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes yang diperlukan. Biasanya ada 3 tes yang diperlukan seperti Ultrasonografi Medis disingkat USG yang digunakan untuk mengetahui penyebab dari gejala terjadinya pendarahan pada vagina.
Tes ini juga bisa digunakan untuk mengecek ketebalan pada dinding rahim.
Biospi Endometrium yang digunakan untuk mengambil sample dari jaringan pada dinding rahim. Kemudian sample tersebut akan diperiksa di laboratorium dengan menggunakan mikrosop.
Histeroskopi yang digunakan dokter untuk melihat keadaan didalam rahim. Pada tes ini akan digunakannya alat berupa tabung kecil yang dipasangkan pada kamera.
Lalu alat tersebut akan dimasukkan kedalam rahim dengan sangat hati hati melalui vagina. Nantinya alat yang dimasukkan tadi akan mengirimkan gambar keadaan didalam rahim ke layar computer.
Cara Mengatasi Hiperplasia Endometrium
Jenis Hiperplasia Endometrium ini sangat kecil resikonya untuk berubah menjadi kanker, dan bahkan ada kemungkinan bisa sembuh dengan sendirinya.
Sehingga adakalanya untuk mengatasinya tidak dibutuhkan pengobatan khusus. Tetapi terkadang adanya kasus dimana dokter menyarankan pasiennya menjalani suatu perawatan untuk membantu membuat normal kembali kondisi dinding rahimnya.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi penebalan dinding rahim ini adalah dengan memasangkan alat konstrasepsi IUS atau Intra Uterine System kedalam rahim.
IUS tersebut nantinya akan melepaskan hormone progesterone yang diharapkan dapat menipiskan dinding rahim.
Baca juga: Manfaat Masker Kopi Untuk Wajah Yang Harus Anda Ketahui